Bawaslu Bengkulu Selatan Lakukan Uji Petik PDPB, Pastikan Hak Pilih Masyarakat Terjamin

BENGKULU SELATAN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bengkulu Selatan melaksanakan kegiatan uji petik atau sampling Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) di tiga lokasi, yakni Desa Palak Bengkerung Kecamatan Air Nipis, Kelurahan Pasar Baru, dan Desa Darat Sawah Kecamatan Seginim. Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu (15/10/2025) dengan melibatkan langsung jajaran Bawaslu kabupaten dan provinsi.

Pelaksanaan uji petik ini dipimpin oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Bengkulu Selatan, Sahran, didampingi dua anggota, M. Arif Hidayat dan M. Hasanudin, bersama sejumlah staf. Turut hadir pula Anggota Bawaslu Provinsi Bengkulu, Koordinator Divisi SDM, Debisi Ilodhi, yang memberikan pendampingan langsung di lapangan.

Baca Juga: Adaptif terhadap Dinamika Sistem Kepemiluan, Bawaslu Evaluasi Organisasi Pengawasan

Menurut Ketua Bawaslu Kabupaten Bengkulu Selatan, Sahran, kegiatan uji petik tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa hak pilih masyarakat tetap terjamin menjelang pelaksanaan Pemilu mendatang. Ia menegaskan, pengawasan terhadap proses pemutakhiran data pemilih merupakan bagian penting dari upaya menjaga integritas demokrasi.

“Uji petik ini kami lakukan untuk memastikan seluruh masyarakat yang memenuhi syarat tetap terdaftar sebagai pemilih, dan sebaliknya, yang tidak memenuhi syarat harus dikeluarkan dari daftar. Ini bentuk pengawasan kami agar hak pilih masyarakat tidak hilang,” ujar Sahran.

Baca Juga: Herwyn Malonda Ajak Pengawas Pemilu Jadi Figur Pembelajar Beretika dan Bermoral

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pengawasan tersebut difokuskan pada sejumlah kategori, di antaranya pemilih pemula, pemilih yang telah meninggal dunia, pemilih yang berpindah domisili, pemilih alih status menjadi anggota TNI/Polri atau yang telah pensiun, serta penyandang disabilitas. Data dalam kategori ini dianggap paling dinamis dan berpotensi mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Dalam proses uji petik, tim Bawaslu melakukan pencocokan data di lapangan dengan data administrasi yang dimiliki KPU. Langkah ini diharapkan dapat menemukan perbedaan atau kekeliruan data sehingga dapat segera diperbaiki sebelum dilakukan pleno PDPB oleh KPU pada akhir Desember 2025.

Baca Juga: Bawaslu Soroti Isu Kewenangan dan Arah Penyelenggara Pemilu untuk Penguatan Pengawasan

“Kami juga memeriksa data pemilih yang masuk kategori Memenuhi Syarat (MS) dan Tidak Memenuhi Syarat (TMS). Hasil dari uji petik ini akan kami sampaikan kepada KPU sebagai bahan evaluasi bersama,” jelas Sahran.

Sementara itu, Anggota Bawaslu Provinsi Bengkulu, Debisi Ilodhi, mengapresiasi langkah Bawaslu Kabupaten Bengkulu Selatan yang aktif melakukan pengawasan di lapangan. Ia menilai kegiatan seperti ini penting untuk menjaga keakuratan data pemilih serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.

Baca Juga: Akademisi Jadi Fondasi Demokrasi, Bawaslu Tekankan Peran Strategis Kampus

Menurut Debisi, akurasi data pemilih merupakan fondasi utama penyelenggaraan Pemilu yang berkualitas. “Jika data pemilih tidak akurat, maka potensi sengketa dan pelanggaran bisa meningkat. Karena itu, pengawasan seperti ini harus terus dilakukan secara berkelanjutan,” ujarnya.

Selain pengawasan teknis, Bawaslu Kabupaten Bengkulu Selatan juga mengajak peran serta masyarakat dalam mengawal proses pemutakhiran data pemilih. Partisipasi publik dinilai dapat memperkuat transparansi dan memastikan tidak ada warga yang kehilangan hak pilih.

Baca Juga: Ketua Bawaslu Tekankan Keterbukaan dan Sinergi Antar Penyelenggara dalam Penyusunan Regulasi Pemilu

“Kami berharap masyarakat turut berperan aktif, baik dengan memberikan masukan, menyebarkan informasi, maupun mengawasi langsung prosesnya. Dengan keterlibatan masyarakat, pengawasan akan semakin kuat dan transparan,” pungkas Sahran. (Humas Bawaslu Bengkulu Selatan)