Menuju 2029, Totok Hariyono Dorong Semua Kantor Bawaslu Jadi Rumah Pergerakan Demokrasi
|
BAWASLU BENGKULU SELATAN – Anggota Bawaslu RI Totok Hariyono menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif progresif yang dilakukan Bawaslu Jawa Timur dalam memulai penguatan kelembagaan menuju Pemilu 2029. Dalam forum besar yang dihadiri ratusan peserta dari seluruh provinsi di Indonesia, Totok menyebut delapan agenda strategis yang diusung Jatim sebagai lompatan signifikan menuju penyelenggaraan pemilu yang lebih berkualitas.
Baca Juga: Pengawas Pemilu Adalah Pekerja Demokrasi, Bukan Sekadar Pekerja Pemilu
"Ini sangat dahsyat. Terima kasih untuk Jawa Timur, kami berharap apa yang dilakukan Jatim menjadi role model, menjadikan semua kantor Bawaslu sebagai rumah pergerakan," ujar Totok saat memberikan sambutan dalam acara kick-off di Surabaya, Selasa (19/08/2025).
Langkah yang diambil Bawaslu Jatim bukanlah seremoni biasa. Delapan simpul reformasi kelembagaan yang mereka gagas mencakup aspek vital, mulai dari akuntabilitas keuangan, manajemen data, peningkatan SDM, hingga literasi demokrasi. Program ini dirancang dalam format pilot project berbasis koordinasi wilayah (korwil), sebagai bentuk simulasi kelembagaan menuju kesiapan Pemilu 2029.
Baca Juga: Keterbukaan Informasi Publik Perkuat Pengawasan Partisipatif Pemilu
Totok menilai strategi ini sebagai respons nyata terhadap kompleksitas Pemilu 2024, yang menyisakan ratusan sengketa hukum di Mahkamah Konstitusi. “Kemarin Mahkamah Konstitusi menerima lebih dari 600 laporan, dan hanya sekitar 70 yang dilanjutkan. Kita ingin angka itu tidak 11 persen lagi. Harus di bawah 10 persen, langkah kita hari ini adalah upaya agar perbaikan pemilu benar-benar tampak,” tegasnya.
Sebagai Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa, Totok menekankan bahwa keberadaan lembaga penyelenggara pemilu adalah hasil dari perjuangan reformasi, bukan hadiah politik. Oleh karena itu, seluruh elemen Bawaslu diharapkan bekerja penuh integritas demi menjaga kepercayaan publik terhadap demokrasi.
Baca Juga: Herwyn Minta Jajaran Bawaslu Susun Anggaran Belanja Operasional, Transparan dan Akuntabel
“Penyelenggara pemilu ini lahir dari rahim reformasi. Kalau kita mau jujur menjaga demokrasi, maka kita wajib merawat lembaga ini dengan keyakinan, seperti kata Tan Malaka, kita harus merdeka 100 persen,” ujarnya, mengutip tokoh pergerakan nasional.
Ia juga menegaskan bahwa penguatan kelembagaan bukan pekerjaan sesaat, melainkan bagian dari proses historis yang menghormati perjuangan masa lalu sekaligus merancang masa depan yang lebih matang. Menurutnya, kantor Bawaslu harus menjadi pusat dialektika dan literasi demokrasi, bukan hanya sekadar ruang kerja administratif.
Baca Juga: Sekjen Bawaslu Minta ASN Tanamkan Nilai BerAKHLAK Sejak Awal Pengabdian
“Tuan rumah harus menyiapkan semua data, semua literasi. Kita menyambut 2029, bukan hanya dengan regulasi, tapi dengan kesiapan dari hulu ke hilir,” tandas Totok.
Langkah progresif yang dilakukan Bawaslu Jatim ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain. Dengan semangat kolektif dan visi kelembagaan yang kuat, Bawaslu RI optimistis dapat menghadirkan pemilu yang jauh lebih transparan, akuntabel, dan berintegritas pada 2029. Berita ini dikutip dari Publikasi dan Pemberitaan Bawaslu Republik Indonesia, Selasa (19/08/2025).(Humas Bawaslu Bengkulu Selatan)
Editor: Humas Bawaslu Bengkulu Selatan