Musyawarah dengan Akademisi Unima, Bawaslu Siapkan Organisasi yang Adaptif
|
BAWASLU BENGKULU SELATAN - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengajak akademisi Universitas Negeri Manado (Unima) untuk berperan aktif dalam merumuskan tata kelola organisasi dan sistem kerja Bawaslu yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman. Dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Kampus Unima, Tondano, Rabu (13/8/2025), Anggota Bawaslu RI, Herwyn JH Malonda, menegaskan pentingnya diskusi ini tidak berhenti pada tataran seremonial, tetapi menghasilkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat pengawasan pemilu ke depan.
Baca Juga: Ketua Bawaslu Instruksikan Kesiapan Pengawas Hadapi Potensi Gugatan ke MK Usai PSU
Herwyn menyebut bahwa tantangan pengawasan pemilu akan semakin kompleks, terutama dengan kehadiran teknologi digital yang berkembang sangat cepat. Salah satu isu krusial yang menjadi sorotan adalah penyebaran hoaks saat pemilu, yang kini makin canggih dengan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI). “Kita ingin memastikan Bawaslu adaptif terhadap perubahan zaman. Digitalisasi, keamanan siber, hoaks, bahkan perkembangan AI, semua ini berdampak besar terhadap pengawasan pemilu. Bawaslu harus siap masuk ke ranah itu,” tegas Herwyn.
Dalam sambutannya, Herwyn menekankan pentingnya keterlibatan perguruan tinggi sebagai mitra strategis. Menurutnya, kampus adalah pusat gagasan dan inovasi yang dapat memperkaya kebijakan kelembagaan Bawaslu. Ia pun mendorong agar para dosen, mahasiswa, dan peneliti turut menyumbangkan ide dalam proses penataan organisasi pengawas pemilu. “Kampus itu gudangnya ide. Kita mau manfaatkan itu untuk memastikan Bawaslu tetap tangguh, meskipun tantangannya makin canggih,” tambahnya.
Baca Juga: Bawaslu dan Kemenag Perkuat Kolaborasi Pengawasan Partisipatif Jelang Pemilu 2029
Herwyn juga menyoroti perlunya penataan struktur dan sistem kerja Bawaslu agar lebih efisien, responsif, dan mampu mengakomodasi dinamika sosial-politik yang terjadi di masyarakat. Ia berharap, hasil dari diskusi ini mampu mendorong Bawaslu menjadi lembaga yang tidak hanya kuat secara kelembagaan, tetapi juga mampu menjawab kebutuhan rakyat dalam setiap proses demokrasi. “Kita berharap dengan penataan organisasi ini, Bawaslu semakin akuntabel, semakin dipercaya sebagai lembaga pelayanan publik yang melayani rakyat pemilih,” ujarnya.
Diskusi ini juga dihadiri oleh akademisi, aktivis pemilu, mahasiswa, serta para pemangku kepentingan lokal. Mereka membahas isu-isu strategis mulai dari sistem pelaporan pelanggaran, penguatan peran pengawas di lapangan, hingga pemanfaatan teknologi informasi untuk deteksi dini pelanggaran pemilu. Suasana FGD berlangsung dinamis, penuh semangat kolaboratif demi masa depan demokrasi yang lebih baik.
Baca Juga: Bawaslu Bengkulu Selatan Gelar Upacara HUT RI ke-80 dengan Khidmat
Sebagai simbol integritas dan komitmen terhadap keberlanjutan, sebelum membuka FGD, Herwyn yang juga merupakan alumni Unima, melakukan penanaman pohon manggis di lingkungan kampus bersama Rektor Unima, Joseph Philip Kambey. Aksi simbolik ini dimaknai sebagai bentuk harapan agar nilai-nilai kejujuran dan integritas terus tumbuh dan mengakar dalam dunia pendidikan maupun lembaga penyelenggara pemilu.
Dalam kesempatan tersebut, Herwyn juga menyempatkan diri memberikan arahan dan motivasi kepada para mahasiswa baru Unima. Ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga demokrasi dan mendorong mereka untuk turut terlibat dalam pengawasan pemilu. “Demokrasi yang sehat lahir dari partisipasi aktif warga, termasuk dari kalangan muda dan akademisi,” tuturnya.
Baca Juga: Pidato Kenegaraan Presiden RI, Ketua Bawaslu Bengkulu Selatan Hadir di Rapat Paripurna DPRD
Herwyn menutup kegiatan dengan mengapresiasi keterbukaan Unima dalam mendukung agenda penguatan demokrasi melalui pendidikan dan kolaborasi. Ia berharap kerja sama ini terus berlanjut tidak hanya dalam diskusi semata, tetapi juga dalam aksi nyata untuk mendorong pemilu yang jujur, adil, dan bermartabat. “Mari bersama-sama kita wujudkan Bawaslu yang tangguh, pemilu yang berintegritas, dan demokrasi yang berkualitas,” pungkasnya.(Humas Bawaslu Bengkulu Selatan)
Editor: Humas Bawaslu Bengkulu Selatan