Lompat ke isi utama

Berita

Kickoff P2P Dimulai, Bawaslu Tanamkan Kesadaran Soal Pemilu ke Masyarakat

Senin (7/7/2025)

Anggota Bawaslu Lolly Suhenty saat membuka Kick-Off P2P dengan tema 'Berfungsi dan Bergerak untuk Pemilu 2029 yang Bermartabat' pada Senin (7/7/2025)/Foto: Publikasi dan Pemberitaan Bawaslu

BENGKULU SELATAN - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) resmi meluncurkan program Pendidikan Pengawasan Partisipatif (P2P) sebagai upaya menanamkan kesadaran berdemokrasi yang lebih kuat kepada masyarakat. Dalam kegiatan Kick-Off yang digelar Senin (7/7/2025), Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menegaskan bahwa program ini menjadi langkah penting dalam menyiapkan pemilu 2029 yang berkualitas dan bermartabat. "Ada jalan panjang untuk menghasilkan pemilu yang berkualitas, dan salah satu caranya adalah dengan P2P," ujar Lolly.

Baca Juga: Bawaslu Usulkan Optimalisasi Anggaran dan Evaluasi Regulasi Untuk Pemilu Berkualitas

Lolly menjelaskan bahwa masa non-tahapan pemilu seperti sekarang justru menjadi momen strategis untuk menyemai kesadaran politik di tengah masyarakat. "Masa ini bukan waktu yang kosong. Justru inilah saatnya kita membangun fondasi demokrasi, memastikan bahwa masyarakat sadar bahwa pemilu adalah milik mereka sendiri," tambahnya dalam sambutannya yang mengusung tema ‘Berfungsi dan Bergerak untuk Pemilu 2029 yang Bermartabat’.

Baca Juga: Pasca Putusan MK Nomor 135, Bagja Tegaskan Perlu Penataan Desain Keserentakan Pemilu

Program P2P sendiri bukan program baru. Lolly memaparkan bahwa sejak 2014 Bawaslu telah menginisiasi gerakan serupa dengan nama Gerakan Sejuta Relawan. Kemudian disempurnakan menjadi Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) pada 2018, dan kembali ditingkatkan menjadi P2P di tahun 2022. Evolusi ini mencerminkan keseriusan Bawaslu dalam membangun partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi.

Baca Juga: Puadi Minta Pengelolaan BDP Pemilu dan Pemilihan 2024 Dikelola secara Transparan dan Akuntabel

Menurut Lolly, P2P bukan sekadar program pendidikan biasa, tetapi juga wadah diskusi dan refleksi terhadap penyelenggaraan pemilu sebelumnya. "Di ruang-ruang seperti ini kita bisa mendengar aspirasi masyarakat, mengevaluasi pemilu yang lalu, dan mempersiapkan strategi yang lebih baik untuk masa depan. Demokrasi hanya bisa dijaga jika masyarakatnya terlibat aktif dan kritis," tuturnya.

Baca Juga: Bawaslu Susun DIM Beberapa Perbawaslu Terkait SDM Pengawas Pemilu

Dengan sejarah panjang dan kontribusinya terhadap peningkatan kualitas demokrasi, tak heran jika Lolly menyebut P2P sebagai program prioritas nasional. Ia meyakini, pemerintah akan mendukung penuh upaya ini karena sejalan dengan misi membangun pemilu yang lebih partisipatif, jujur, dan adil. "P2P adalah investasi demokrasi jangka panjang," ujarnya optimis.

Baca Juga: Bawaslu Rancang Perbawaslu Baru untuk Pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya, yang turut hadir dalam pembukaan P2P, menyampaikan dukungannya terhadap program ini. Ia mengajak seluruh peserta untuk mengikuti rangkaian kegiatan dengan serius. "Pelaksanaan P2P penting dalam membentuk pesta demokrasi yang lebih tertib dan disiplin. Harapan kita, peserta menjadi pelopor dalam menegakkan undang-undang dan etika demokrasi," katanya.

Baca Juga: Jalin Hubungan Kelembagaan, Bawaslu Bengkulu Selatan Kunjungi Kejaksaan Negeri

Dengan pelaksanaan P2P yang semakin matang dan terstruktur, Bawaslu berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengawasan pemilu akan semakin tinggi. Tidak hanya menjelang hari pencoblosan, tetapi jauh sebelumnya, masyarakat diharapkan sudah terlibat aktif menjaga integritas demokrasi Indonesia. P2P menjadi bukti bahwa menciptakan pemilu yang bermartabat tidak bisa dilakukan secara instan, melainkan melalui proses pendidikan dan pemberdayaan yang terus-menerus.(Humas Bawaslu Bengkulu Selatan)

Sumber: Publikasi dan Pemberitaan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

.

 

.
Tag
P2P, Pendidikan Pengawasan Partisipatif