Herwyn Minta Pengawas Pemilu Harus Beradaptasi terhadap Perkembangan Teknologi
|
BAWASLU BENGKULU SELATAN — Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia, Herwyn JH Malonda, menegaskan pentingnya kesiapan pengawas pemilu untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Pembinaan Evaluatif untuk Strategi Pengembangan SDM Pengawas Pemilu di Denpasar, Bali, Senin (20/10/2025).
Baca Juga: Bawaslu Buka Ruang Refleksi untuk Rumuskan Arah Baru Kelembagaan Pengawas Pemilu
Dalam sambutannya, Herwyn menjelaskan bahwa perkembangan teknologi informasi kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, termasuk dalam proses demokrasi dan penyelenggaraan pemilu. “Kecerdasan buatan kini telah menjadi bagian dari aktivitas kita sehari-hari. Bahkan dalam penyelenggaraan pemilu, kita dapat memproyeksikan dan mengidentifikasi suatu permasalahan melalui sistem yang cerdas,” ujarnya.
Herwyn memaparkan berbagai potensi penerapan AI dalam meningkatkan efektivitas pengawasan pemilu. Menurutnya, melalui input data hasil survei dan laporan lapangan, AI dapat membantu memprediksi potensi pelanggaran, mendeteksi duplikasi data pemilih, serta menganalisis pola suara tidak wajar secara real-time. “AI juga dapat melakukan monitoring terhadap kinerja pengawas, menelusuri jejak audit, hingga mendeteksi data anomali yang sulit dilacak secara manual,” jelasnya.
Ia menambahkan, teknologi seperti facial recognition dan biometric verification dapat digunakan untuk memastikan keaslian identitas pemilih. Penerapan teknologi ini diharapkan mampu mencegah praktik kecurangan, termasuk pemalsuan identitas dan manipulasi data pemilih. “Selain itu, AI bisa membantu membaca sentimen publik terhadap kinerja Bawaslu, sehingga kita dapat mengambil langkah responsif dan tepat di lapangan,” kata Herwyn.
Baca Juga: Ketua Bawaslu Jadi Dosen Tamu FH UI, Bahas Hukum Pemilu
Namun, Herwyn juga mengingatkan bahwa kemajuan teknologi membawa tantangan baru. Menurutnya, terdapat risiko besar yang harus diantisipasi, seperti potensi tergantikannya peran manusia oleh mesin, penyalahgunaan data pribadi, hingga maraknya pemalsuan identitas digital melalui deepfake atau manipulasi visual yang sulit dibedakan dengan yang asli.
Oleh karena itu, Herwyn menegaskan bahwa integritas sumber daya manusia (SDM) tetap menjadi fondasi utama dalam pengawasan pemilu. “AI hanya akan bermakna bila berpihak pada kebenaran. Integritas manusia sebagai penggunanya menjadi hal yang paling penting agar teknologi tidak disalahgunakan dan tetap digunakan untuk menegakkan keadilan,” tegasnya.
Ia menilai bahwa strategi penguatan SDM Bawaslu ke depan harus berorientasi pada digitalisasi yang fleksibel dan berbasis peningkatan kualitas pengawasan. “SDM Bawaslu harus dipersiapkan agar adaptif terhadap perubahan, mampu menjaga integritas, dan tetap relevan di tengah percepatan teknologi informasi,” lanjut Herwyn.
Baca Juga: Bawaslu Bengkulu Selatan Dorong Penguatan Pengawasan Demokrasi Lewat Program P2P
Dalam kesempatan tersebut, Herwyn juga menyinggung beberapa sistem digital yang telah dikembangkan Bawaslu, seperti Siwaslu dan Siwaslih, yang telah berkontribusi besar dalam transparansi dan efektivitas kerja pengawasan. Ia pun mengemukakan gagasan open data pengawasan, agar publik dapat turut memantau proses pemilu secara terbuka dan memperkuat akuntabilitas lembaga.
Menariknya, di sela kegiatan, Herwyn menyerahkan pohon manggis sebagai simbol integritas kepada jajaran Bawaslu Bali dan Bawaslu Denpasar. Ia juga memberikan sembilan karya bukunya yang berkaitan dengan pengawasan pemilu, termasuk Bawaslu di Tengah Era Big Data, Kinerja Pengawas Pemilu, hingga Mewujudkan Bawaslu yang Independen: Tantangan dan Harapan.
Buku-buku tersebut, kata Herwyn, menjadi refleksi atas perjalanan panjang Bawaslu dalam memperkuat kapasitas pengawas, membangun metode pengawasan yang inklusif, serta meneguhkan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi yang bersih dan transparan.
Baca Juga: Wujudkan Lingkungan Kerja Sehat dan Berintegritas, Bawaslu Bengkulu Selatan Gelar Giat Jum’at Bersih
Selain itu, Herwyn juga memberikan piagam penghargaan kepada empat narasumber DKT sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam memperkuat SDM pengawas pemilu di era digital. Penghargaan tersebut diharapkan menjadi motivasi untuk terus mengembangkan kapasitas lembaga pengawas di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Bali, I Putu Agus Tirta Suguna, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Bali sebagai tuan rumah kegiatan nasional ini. “Kegiatan ini menjadi refleksi bersama untuk mengefektifkan lembaga kita. Semoga diskusi ini menjadi cahaya pencerahan dalam proses demokrasi ke depan,” ucapnya.
Melalui kegiatan ini, Herwyn menegaskan arah transformasi Bawaslu menuju pengawasan pemilu yang modern, transparan, dan berkeadilan, tanpa meninggalkan nilai kemanusiaan dan moralitas. “Kecerdasan buatan bisa membantu membaca data, tetapi hanya hati yang berintegritas yang mampu membaca kebenaran,” tutupnya.
Sumber: Publikasi Resmi Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia, Selasa (21/10/2025). (Hums Bwaslu Bengkulu Selatan)
Editor: Humas Bawaslu Bengkulu Selatan