Lompat ke isi utama

Berita

Aktivis Perempuan Apresiasi Buku "Srikandi Mengawasi Pemilu 2024": Dokumentasi Perlawanan dan Inovasi

Selasa (5/8/2025)

Diskusi Beda Buku Srikandi Pengawas Pemilu di Palembang, Selasa (5/8/2025) /Foto: Publikasi dan Pemberitaan Bawaslu

BENGKULU SELATAN – Sejumlah aktivis perempuan menyampaikan apresiasi atas terbitnya buku “Srikandi Mengawasi Pemilu 2024” yang ditulis oleh para pengawas pemilu perempuan dari berbagai daerah. Buku ini dinilai sebagai karya penting dalam mendokumentasikan peran strategis perempuan serta tantangan yang mereka hadapi selama proses pengawasan Pemilu 2024.

Baca Juga: Lolly Tegaskan Pengawasan PSU Boven Digoel Harus dengan Cara Luar Biasa

Salah satu tokoh yang menyampaikan apresiasinya adalah mantan Komisioner KPU RI periode 2012–2017, Ida Budhiati. Dalam diskusi beda buku yang digelar di Palembang, Selasa (5/8/2025), Ida menekankan bahwa kehadiran buku ini menjadi langkah penting dalam mendorong kesetaraan gender di ruang politik dan demokrasi.

“Perempuan dari dulu sudah tertinggal jauh dari laki-laki. Afirmasi bukan kelemahan, tapi alat bantu agar keadaannya bisa setara,” ujar Ida. Ia menilai buku ini sebagai refleksi penting tentang perjalanan dan perjuangan perempuan dalam menghadapi sistem pengawasan pemilu yang masih dominan maskulin.

Baca Juga: Herwyn JH Malonda Kawal Persiapan PSU Papua: Pastikan Tepat Waktu dan Tepat Sasaran

Menurut Ida, buku tersebut tidak hanya menjadi kumpulan kisah, tetapi juga menyuguhkan kritik tajam dan refleksi terhadap sistem hukum dan politik Indonesia yang belum sepenuhnya berpihak pada kesetaraan. “Peraturan kita sebenarnya sudah cukup baik. Hanya saja, implementasi dan pelaksanaannya masih menjadi pekerjaan rumah bersama,” tegasnya.

Pimpinan DKPP RI periode 2017–2022 itu juga menyoroti bagaimana buku ini mengungkap dominasi maskulinitas dalam proses seleksi, pengambilan keputusan, dan praktik pengawasan di lapangan. Minimnya kepercayaan terhadap perempuan, kata dia, turut menjadi isu yang diangkat secara lugas.

Baca Juga: Ketua Bawaslu Patroli Pengawasan PSU di Barito Utara, Fokus Cegah Politik Uang

“Buku ini justru membalik stigma itu. Dari narasi-narasi yang disajikan, tampak jelas bahwa perempuan dalam pengawasan pemilu memiliki kemampuan problem solving yang tinggi, penuh empati, dan lebih taat hukum,” ungkapnya lebih lanjut.

Ida menyebut bahwa buku ini merupakan bentuk perlawanan terhadap dominasi yang telah mengakar, sekaligus menjadi pengakuan terhadap kapasitas perempuan. “Buku Srikandi Mengawasi Pemilu 2024 adalah harapan bagi masa depan pengawasan pemilu yang lebih inklusif dan setara,” tambahnya.

Baca Juga: Herwyn JH Malonda Kawal Persiapan PSU Papua: Pastikan Tepat Waktu dan Tepat Sasaran

Lebih jauh, ia juga menyebut buku ini sebagai bentuk “amal jariah intelektual” dari Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, yang turut terlibat dalam penyusunan dan penerbitan buku. “Ini warisan intelektual yang tak ternilai bagi demokrasi dan penguatan perempuan dalam pengawasan pemilu,” ujar Ida.

Sementara itu, jurnalis senior Lucia Weny Ramdiastuti juga memberikan apresiasi tinggi terhadap buku tersebut. Menurutnya, buku ini tidak hanya mencatat pengalaman, tetapi juga menganalisis inovasi pengawasan pemilu dari perspektif perempuan.

Baca Juga: Ketua Bawaslu Patroli Pengawasan PSU di Barito Utara, Fokus Cegah Politik Uang

“Buku ini memfokuskan analisis pada inovasi-inovasi pengawasan yang berhasil diterapkan selama Pemilu 2024, dengan mengidentifikasi pola-pola efektif dari pengalaman lintas provinsi,” jelas Lucia. Ia menilai bahwa buku ini sangat berguna sebagai referensi pengembangan strategi pengawasan ke depan.

Lucia menekankan pentingnya buku ini sebagai sumber inspirasi bagi generasi pengawas perempuan berikutnya. “Jika generasi sebelumnya memperjuangkan hak perempuan untuk berpartisipasi dalam politik, maka generasi 'Srikandi' dalam buku ini menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya participate, tetapi juga innovate dan lead transformation,” katanya.

Baca Juga: Bawaslu Minta Pengawasan Ketat Distribusi Logistik PSU di Papua

Diskusi dan peluncuran buku tersebut juga dihadiri oleh anggota Bawaslu Provinsi Sumatera Selatan sekaligus penulis buku, Massuryati. Ia turut memberikan pemaparan mengenai proses penulisan serta pengalaman yang dihimpun dari berbagai pengawas perempuan selama pemilu berlangsung.

Buku Srikandi Mengawasi Pemilu 2024 menjadi bukti bahwa suara dan kontribusi perempuan dalam demokrasi patut dihargai, dicatat, dan dijadikan rujukan. Kegiatan ini merupakan bagian dari publikasi dan pemberitaan resmi Bawaslu Republik Indonesia pada Selasa (5/8/2025). (Humas Bawaslu Bengkulu Selatan)

Editor: Humas Bawaslu Bengkulu Selatan

Tag
Bedah buku srikandi mengawasi pemilu, bedah buku, Bawaslu Bengkulu Selatan