Totok Hariyono Tegaskan Evaluasi PSU Kukar Bukan Sekadar Rutinitas, tapi Komitmen Demokrasi
|
BENGKULU SELATAN - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia, Totok Hariyono, melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tahun 2024. Evaluasi ini dilakukan sebagai langkah konkret Bawaslu dalam memastikan seluruh tahapan pemungutan dan penghitungan suara berjalan secara jujur, adil, serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Baca Juga: Sukses Borong Doorprize, Bawaslu Bengkulu Selatan Jadi Sorotan di Acara Jalan Santai
Dalam kunjungannya ke Kalimantan Timur pada Sabtu (21/6/2025), Totok menegaskan bahwa evaluasi tersebut bukan sekadar formalitas. "Evaluasi PSU Kukar ini bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi wujud komitmen Bawaslu dalam memperbaiki penyelenggaraan pemilu agar lebih baik dan tidak terulang lagi PSU di masa mendatang,” ujarnya dengan tegas.
Baca Juga: Semangat Nasionalisme dan Sportivitas, Bawaslu Hadiri Peringatan Bhayangkara Ke-79
Totok juga mendorong Bawaslu di semua tingkatan, baik provinsi maupun kabupaten/kota, agar terus berperan aktif dalam menjaga kualitas demokrasi. Ia menekankan pentingnya peran pengawas pemilu dalam membangun kepercayaan publik terhadap proses pemilu. “Bawaslu, baik di tingkat RI, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota, hadir untuk bekerja demi penguatan demokrasi," jelas pria asal Malang tersebut.
Baca Juga: Penguatan Layanan Informasi dan Literasi Data, Puadi Harap Bawaslu Terus Menjadi Lembaga Informatif
Terkait PSU yang dilaksanakan pada 19 April 2025, Totok meminta seluruh pengawas pemilu di Kukar melakukan evaluasi menyeluruh. Ia menyoroti pentingnya pembelajaran dari proses tersebut agar penyelenggaraan pemilu berikutnya dapat berjalan lebih baik dan minim pelanggaran. Evaluasi ini diharapkan menjadi dasar untuk peningkatan kinerja dan perbaikan sistem ke depan.
Lebih lanjut, Totok mengajak Bawaslu daerah untuk memperluas ruang-ruang dialog publik melalui forum diskusi, silaturahmi, dan sosialisasi. Menurutnya, keterlibatan masyarakat dalam memahami aturan dan proses pemilu akan memperkuat legitimasi hasil pemilihan dan memperkecil potensi konflik. “Penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat secara baik dan benar menjelang Pemilu dan Pemilihan,” tambahnya.
Baca Juga: Jelang Pendidikan Pengawas Partisipatif, Bawaslu Matangkan Kompetensi Fasilitator
Ia meyakini, dengan evaluasi yang dilakukan secara berkelanjutan dan menyeluruh, Bawaslu dapat menunjukkan keseriusannya dalam menjaga nilai-nilai demokrasi. "Kita sebagai Bawaslu bisa menunjukkan keseriusan dalam menjaga dan menguatkan demokrasi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Kukar," kata Totok dengan penuh harap.
Pernyataan dan kegiatan ini dipublikasikan secara resmi melalui kanal informasi Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia pada Sabtu (21/6/2025), menandai langkah Bawaslu dalam merawat integritas pemilu demi masa depan demokrasi Indonesia yang lebih baik. (Humas Bawaslu Bengkulu Selatan)
