Tekankan Pengawasan Partisipatif Sebagai Elemen Penting dalam Demokrasi
|
BENGKULU SELATAN - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia, Rahmat Bagja, menegaskan pentingnya pengawasan partisipatif sebagai elemen kunci dalam menjaga kualitas demokrasi di Indonesia. Menurutnya, keterlibatan masyarakat dalam mengawasi jalannya pemilu bukan hanya sekadar bentuk kepedulian, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam mencegah pelanggaran dan membangun kepercayaan publik terhadap hasil pemilu. “Tugas kami di Bawaslu salah satunya adalah melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif untuk menghadapi tahapan Pemilu 2029. Dengan upaya ini, kami berharap demokrasi ke depan akan menjadi lebih baik lagi,” ujar Bagja dalam Forum Dialog Kepemiluan yang digelar di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Rabu (4/6/2025).
Baca Juga: Pendidikan Politik sebagai Fondasi Mencetak Pemimpin Bangsa yang Berkualitas
Dalam forum yang dihadiri berbagai kalangan masyarakat tersebut, Bagja menekankan bahwa Bawaslu akan terus mengintensifkan edukasi kepada publik agar lebih sadar terhadap pentingnya pengawasan partisipatif. Ia menilai, semakin tinggi keterlibatan masyarakat dalam proses demokrasi, maka akan semakin kecil peluang terjadinya kecurangan atau manipulasi. Upaya ini dianggap sebagai salah satu pilar utama dalam menjaga integritas pemilu.
Baca Juga: Terima CPNS Bawaslu TA 2024, Bawaslu Provinsi Bengkulu Ikuti Pembekalan CPNS Baru
Ketua Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, yang turut hadir dalam acara tersebut, menambahkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap demokrasi tidak bisa dipisahkan dari pemahaman terhadap politik. Ia menyampaikan bahwa politik adalah bagian dari kehidupan sehari-hari yang menentukan banyak aspek kebijakan publik. “Politik pemilu bukan sekadar datang dan memilih. Karena politik bersentuhan langsung dengan kehidupan kita sehari-hari,” ujar Rifqi.
Lebih lanjut, Rifqi menyoroti bahwa hampir seluruh kebijakan yang menyentuh kehidupan masyarakat berasal dari keputusan politik, mulai dari izin praktik dokter hingga penyusunan anggaran negara. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya masyarakat untuk tidak hanya pasif sebagai pemilih, tetapi juga aktif dalam memahami dan mengawasi jalannya proses demokrasi secara menyeluruh.
Baca Juga: Paripurna DPRD Bahas Pemberhentian dan Pengangkatan Bupati Baru Bengkulu Selatan
Dalam kesempatan yang sama, Rifqi juga mengajak generasi muda untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas. Ia menyebutkan bahwa kemampuan akademik, keterampilan komunikasi, jejaring sosial yang luas, serta landasan spiritual yang kuat merupakan bekal penting dalam membangun kepemimpinan yang mampu melayani masyarakat secara berkelanjutan. Forum ini pun menjadi momentum penting dalam mendorong sinergi antara lembaga negara dan masyarakat dalam menciptakan demokrasi yang sehat dan inklusif. (Humas Bawaslu Bengkulu Selatan)
Sumber: Publikasi dan Berita Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia
Editor: Humas Bawaslu Bengkulu Selatan