14 Tahun Bawaslu, Mengawasi Pemilu untuk Demokrasi Maju

humas | Minggu, April 10, 2022 - 09:15

Sabtu, 9 April 2022 menjadi hari yang istimewa bagi keluarga besar Bawaslu se-Indonesia. Sebab hari ini merupakan hari ulang tahun ke-14 Bawaslu Republik Indonesia. Memperingati momen bersejarah ini, Bawaslu menggelar perayaan sederhana yang dihadiri oleh Bawaslu se-Indonesia secara virtual. Dari Bawaslu Kabuapten Bengkulu Selatan, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua, Anggota dan Koordinator Sekretariat Bawaslu Bengkulu Selatan

14 tahun Bawaslu berkiprah mengawal demokrasi untuk bangsa. Banyak cerita dalam proses berkarya yang telah dilalui Bawaslu. Sejak berdiri di tahun 2008, Bawaslu telah menorehkan sejarah perjuangan yang luar biasa. Mulai dari perjuangan periode pertama (2008-2012) yang melakukan gugatan Undang-undang pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK). Di periode ke dua (2012-2017) terbentuklah Bawaslu Provinsi dan di period ke tiga (2017-2022) Bawaslu Kabupaten/Kota menjadi lembaga yang permanen.

“Perjuangan Bawaslu selama tiga periode ini adalah perjuangan yang sungguh luar biasa. Di usia yang masih sangat muda tentu banyak kerikil dan batu sandungan yang menjadi pelajaran untuk bertumbuh. Tetapi kita bersyukur sekaligus bangga, banyak perubahan yang kita lakukan dan akan terus kita lakukan,”ucap Sekretaris Jenderal Bawaslu RI, Gunawan Suswantoro.

Gunawan melanjutkan jika melihat ke belakang, tentu saat ini sudah banyak perubahan yang dilakukan Bawaslu. Dulu Bawaslu tidak memiliki kewenangan melakukan penindakan dan penyelesaian sengketa proses pemilu. Namun berkat kegigihan dan kemampuan Bawaslu, amanah tersebut sudah diberikan dan dapat di emban dengan baik. kemudian terkait kesekretariatan dulu masih banyak kekurangan. Sekarang Bawaslu semakin berbenah dan menelurkan inovasi-inovasi baru.

Perayaan HUT ke-14 Bawaslu RI juga memiliki makna tersendiri bagi ketua dan anggota Bawaslu yang masa tugasnya akan habis dua hari lagi. Salah satunya adalah Ketua Bawaslu RI, Abhan. Ia menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih sebab di hari yang istimewa sekaligus penghujung masa jabatan masih dapat berkumpul dengan keluarga besar Bawaslu.

Ada satu hal penting yang sangat disyukuri Abhan dalam memaknai hari jadi ke-14 Bawaslu yakni telah terbentuknya pengawas TPS. Menurutnya PTPS merupakan bagian penting sebagai ujung tombak pelaksanaan demokrasi.

“Keberadaan PTPS menurut saya adalah hal yang sangat patut disyukuri. Sebab mereka inilah ujung tombak keberhasilan pelaksanaan pengawasan demokrasi. Saya yakin meski usia Bawaslu masih muda, Bawaslu akan semakin berani melangkah maju” ucap Abhan.

Sama halnya dengan Abhan, Mochammad Afifudin memaknai HUT Bawaslu RI seperti anak yang baru beranjak remaja. Memasuki masa yang mulai matang dan beberapa potensi kenakalan. Ia berpesan agar Bawaslu dapat menjaga pertumbuhan tersebut dengan baik. Ia berharap sinergitas kebersamaan tetap menjadi kunci utama sehingga Bawaslu semakin membumi dan dikenal oleh masyarakat luas.

Anggota Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar yang masa jabatannya juga akan segera berakhir mengungkapkan rasa syukurnya telah ada dalam keluarga Bawaslu.

“Selama 5 tahun menjadi keluarga Bawaslu, tercatat 361 Kabupaten/Kota sudah saya kunjungi. Ini menjadi cerita dan pengalaman tersendiri bagi saya. Banyak permasalahan yang kita hadapi tapi dapat terselesaikan dengan adanya kolektif kolegial,” ujar Fritz.

Rachmat Bagja, anggota Bawaslu RI yang kembali terpilih untuk melanjutkan perjuangan di periode 2022-2027 juga mengungkapkan rasa bahagia. Ia berharap ke depan ritme tagline Bawaslu tetap terjaga dengan baik.

“Periode ini mengantarkan Bawaslu memasuki usia pemilih. Mari kita saling bersinergi. Tidak ada kata meniadakan terhadap periode sebelumnya sebab keberhasilan demokrasi adalah cita dan harapan kita bersama,”kata Bagja.

Terakhir, satu-satunya srikandi Bawaslu RI, Ratna Dewi Pettalolo juga menceritakan potret lika-liku pengawasan yang dilakukan di Palu sebelum Ia menjadi anggota Bawaslu RI. Mulai dari dinamika eksistensi lembaga yang masih di pandang sebelah mata oleh lembaga lain, hingga proses-proses penindakan pelanggaran yang dilakukan. Ia bersyukur dan merasa bangga menjadi bagian dari Bawaslu selama 5 tahun yang tentunya tak kan Ia lupakan.